Senin, 02 April 2012

SOSIOLOGI AGAMA


SOSIOLOGI AGAMA
AGAMA DAN KETEGANGAN SOSIAL SERTA AGAMA SEBAGAI PEMICU KONFLIK

AGAMA DAN MASYARAKAT
            Masyarakat merupakan sekumpulan orang-orang yang tinggal bersama-sama secara geografis, bekerja bersama-sama, dan terikat dalam sebuah system dari sebuah ciri-ciri yang dimiliki dan memiliki tujuan bersama. Dalam sebuah masyarakat yang berkembang maka akan terus menghasilkan kebudayaan yang sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kesempurnaan.
Berbagai bentuk kebudayaan yang dihasilkan maka akan semakin terlihat jelas perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya. Pada tiap-tiap masyarakat tentunya akan saling menonjolkan apa saja yang dimiliki, terus berlanjut sehingga menghasilkan sebuah pola baru yang menimbulkan perbedaan yang signifikan.
            Berbagai bentuk gejala-gejala yang terjadi dalam masyarakat dalam menilai perbedaan-perbedaan yang dimilki dan selanjutnya menimbulkan sebuah pertikaian atau dikenal dengan sebuatan konflik. Konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat merupakan terjemahan dari ketidakmengertian masyarakat dalam menilai sebuah perbedaan, dan sebuah luapan emosi yang tidak terkontrol. Dalam masyarakat yang beragam hal ini tentunya menjadi sebuah pandangan yang tidak asing lagi untuk dilihat, didengar, atau bahkan kita juga dapat merasakan dalam lingkungan kita sendiri.
            Jika kita mengkaji sebuah keberagaman masyarakat atau masyarakat pluralisme, maka akan menunjukkan tipe-tipe masyarakat yang sangat jelas dalam hal perbedaan ( budaya/adat istiadat, system social, agama/kepercayaan, ekonomi, dll ). Disini kita mengatakan bahwa dalam kekeragaman masyarakat maka akan menimbulkan sebuah gejolak atau benturan-benturan diantara masyarakat. Mengkaji lebih jauh mengenai benturan-benturan yang terjadi, maka sangat erat sekali bahwa yang paling menonjol adalah permasalah agama.
            Permasalahan utama dalam mengartikan sebuah agama adalah berdasarkan pandangan subjektif agama apa yang sudah melekat di dalam diri individu dalam masyarakat. Misal menganggap bahwa agama/ kepercayaannya lah yang paling benar. Dan hal ini merupakan sebuah bentuk internalisasi yang didapat seorang anggota masyarakat dalam menilai suatu agama. Dalam keberagaman yang dimiliki, perbedaan ajaran agama yang dianut, kebudayaan-kebudayaan agama yang berbeda, merupakan hal besar yang dikatakan sebagai pemicu konflik.
            Dilihat lagi kaitan agama dan masyarakat, dapat dikatakan merupakan dua hal yang tidak dapt dipisahkan. Sebuah pernyataan bahwa “tidak ada masyarakat tanpa agama”, artinya agama sebagai pegangan/pedoman dalam membimbing suatu masyarakat untuk kelanjutan perkembangan masyarakat yang menganutnya. Apapun bentuK ajaran yang mereka pegang dan berdasarkan pemahaman yang mereka miliki.

FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT
            Agama yang diartikan sebagai sebagai suatu yang damai, indah, nyaman dll, akan mengarahkan masyarakatnya kearah yang lebih baik tentunya. Agama sangatlah berperan dalam berlangsungnya suatu masyarakat, hal yang paling utama bila kita melihat fungsi agama adalah sebagai pengontrol tingkah laku yang harus dan tidak untuk kita perbuat. Agama sebagai pedoman dan pembimbing masyarakat. Berbagai fungsi agama dalam masyarakat, agama sebagai pengukuhan nilai-nilai: disini kita melihat bahwa agama sebagai sesuatu yang sacral memiliki nilai-nilai berupa sanksi dan ganjaran berdasarkan perbuatan yang kita lakukan.
            Agama dalam kehidupan social, mengartikan agama mengajarkan bagaimana cara manusia hidup dalam masyarakat untuk kemslahatan bersama, di dunia dan sampai akhirat. Disini agama membimbing masyarakat agar dapat hidup dalam masyarakat dan mengerti akan pentingnya hidup dalam lingkungan social, apalagi pada kodratnya manusia diciptakan sebagai makhluk social yang sempurna. Selanjutnya, agama sebagai sosialisasi individu, untuk mengajarkan dan membimbing seorang individu mengiringi induvidu dari kecil, tumbuh dewasa, dan hingga tua. Karena seorang individu dalam masyarakat memerlukan system nilai yang akan membimbing individu dalam berprilaku.
            Sungguh sebagai suatu yang amat sempurna, melihat berbagai fungsi dari sebuah agama dalam masyarakat. Kita memikirkan bagaimana jika masyarakat tertentu tanpa agama/kepercayaan. Betapa kacaunya masyarakt tersebut, karena tidak ada pedoman yang dapat menyatukan arah dan tujuan  yang harus mereka jalani. Secara statement yang ekstrim, masing-masing individu dalam masyarakat memiliki emosional yang tinggi demi kejayaan dan kesuksesan dirinya sebagai individu tanpa dapat memikirkan orang lain.


AGAMA DAN KETEGANGAN MANUSIA SERTA AGAMA SEBAGAI PEMICU KONFLIK
            Berbagai persoalan besar lainnya mengiringi perkembangan kehidupan bermasyarakat, namun yang paling jelas adalah permasalahan agama. Menilai sebagai suatu yang sakral, agama berkaitan antara dunia dan akhirat. Persoalan-persoalan besar yang terjadi mengenai agama yang diartikan oleh tiap-tiap individu yang memeluknya. Berupa pandangan subjektif tergantung dimana individu tersebut berada. Perbedaan pendapat tentunya adalah sebuah hal yang amat lumrah.
            Agama sebagai sebuah candu, tentunya sebagai suatu yang sudah melekat pada diri tiap-tiap individu. Berbagai ketegangan yang terjadi diantara manusia yang memeluk agama, adalah setiap pemeluk mempertahankan argumen mereka sendiri-sendiri. Semua orang merasa paling benar dan mengabaikan yang lainnya.
            Berbagai persoalan yang terjadi di dunia, khususnya di Indonesia. Ketegangan-ketegangan antar manusia yang disebabkan oleh agama. Sebuah pertanyaan besar, agama yang menyebabkan semuanya terjadi atau menusia ?. kembali lagi mengenai ketegangan manusia, di Indonesia, ketegangan-ketegangan yang tejadi dalam banyak persoalan dilandaskan oleh agama, misal konflik di Poso, Papua dan berbagai peristiwa pemboman, seperti yang terjadi di Bali. Melihat berbagai peristiwa yang terjadi, kita selalu mengkaitkan bahwa yang menjadi akar permasalahan adalah agama.
            Lalu dimana fungsi agama yang diciptakan oleh tuhan demi kenyamanan, keamanan, ketentraman, serta agar manusia mendapat pedoman dalam hidupnya di dunia ?. disini kita perlu mengkaji lebih jauh. Bukan pula melihat yang mana yang benar dan yang mana yang salah, akhirnya juga kan menimbulkan perdebatan yang sengit. Tapi kita harus melihat seberapa jauh manusia itu mengerti dan mengartikan agama. Karena agama diciptakan sebagai suatu yang damai. Dapat dikatakan bahwa berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia merupakan kesalahan besar yang disebabkan oleh kebodohan-kebodohan manusia.
            Mengkaji persoalan konflik yang berbau agama, kita melihat betapa rendahnya tingkat pemahaman manusia mengenai agama. Semua mempertahankan argumen, bahwa ajaran agamanyalah yang paling benar dan tuhan nyalah yang paling benar. Dalam logika yang surut, jika agama itu tidak berasal dari zat yang sama, katakanlah setiap agama memiliki satu tuhan dan berbeda-beda tiap agama. Maka tentunya tuhan juga akan berkonflik satu sama lain, alangkah kacaunya dunia ini.

Konflik itu mengenai pemahaman manusia, seberapa jauh manusia mengerti dan mengartikan agama”.
           
           
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar