SOSIOLOGI AGAMA
AGAMA
DAN KETEGANGAN SOSIAL SERTA AGAMA SEBAGAI PEMICU KONFLIK
AGAMA DAN MASYARAKAT
Masyarakat
merupakan sekumpulan orang-orang yang tinggal bersama-sama secara geografis,
bekerja bersama-sama, dan terikat dalam sebuah system dari sebuah ciri-ciri
yang dimiliki dan memiliki tujuan bersama. Dalam sebuah masyarakat yang
berkembang maka akan terus menghasilkan kebudayaan yang sedemikian rupa
sehingga membentuk sebuah kesempurnaan.
Berbagai bentuk kebudayaan yang dihasilkan maka akan semakin terlihat jelas perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya. Pada tiap-tiap masyarakat tentunya akan saling menonjolkan apa saja yang dimiliki, terus berlanjut sehingga menghasilkan sebuah pola baru yang menimbulkan perbedaan yang signifikan.
Berbagai bentuk kebudayaan yang dihasilkan maka akan semakin terlihat jelas perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya. Pada tiap-tiap masyarakat tentunya akan saling menonjolkan apa saja yang dimiliki, terus berlanjut sehingga menghasilkan sebuah pola baru yang menimbulkan perbedaan yang signifikan.
Berbagai
bentuk gejala-gejala yang terjadi dalam masyarakat dalam menilai
perbedaan-perbedaan yang dimilki dan selanjutnya menimbulkan sebuah pertikaian
atau dikenal dengan sebuatan konflik. Konflik-konflik yang terjadi dalam
masyarakat merupakan terjemahan dari ketidakmengertian masyarakat dalam menilai
sebuah perbedaan, dan sebuah luapan emosi yang tidak terkontrol. Dalam
masyarakat yang beragam hal ini tentunya menjadi sebuah pandangan yang tidak
asing lagi untuk dilihat, didengar, atau bahkan kita juga dapat merasakan dalam
lingkungan kita sendiri.
Jika
kita mengkaji sebuah keberagaman masyarakat atau masyarakat pluralisme, maka
akan menunjukkan tipe-tipe masyarakat yang sangat jelas dalam hal perbedaan (
budaya/adat istiadat, system social, agama/kepercayaan, ekonomi, dll ). Disini
kita mengatakan bahwa dalam kekeragaman masyarakat maka akan menimbulkan sebuah
gejolak atau benturan-benturan diantara masyarakat. Mengkaji lebih jauh
mengenai benturan-benturan yang terjadi, maka sangat erat sekali bahwa yang
paling menonjol adalah permasalah agama.
Permasalahan
utama dalam mengartikan sebuah agama adalah berdasarkan pandangan subjektif
agama apa yang sudah melekat di dalam diri individu dalam masyarakat. Misal
menganggap bahwa agama/ kepercayaannya lah yang paling benar. Dan hal ini
merupakan sebuah bentuk internalisasi yang didapat seorang anggota masyarakat
dalam menilai suatu agama. Dalam keberagaman yang dimiliki, perbedaan ajaran
agama yang dianut, kebudayaan-kebudayaan agama yang berbeda, merupakan hal
besar yang dikatakan sebagai pemicu konflik.
Dilihat
lagi kaitan agama dan masyarakat, dapat dikatakan merupakan dua hal yang tidak
dapt dipisahkan. Sebuah pernyataan bahwa “tidak ada masyarakat tanpa agama”,
artinya agama sebagai pegangan/pedoman dalam membimbing suatu masyarakat untuk
kelanjutan perkembangan masyarakat yang menganutnya. Apapun
bentuK ajaran yang mereka pegang dan berdasarkan pemahaman yang mereka miliki.
FUNGSI
AGAMA DALAM MASYARAKAT
Agama
yang diartikan sebagai sebagai suatu yang damai, indah, nyaman dll, akan
mengarahkan masyarakatnya kearah yang lebih baik tentunya. Agama sangatlah
berperan dalam berlangsungnya suatu masyarakat, hal yang paling utama bila kita
melihat fungsi agama adalah sebagai pengontrol tingkah laku yang harus dan
tidak untuk kita perbuat. Agama sebagai pedoman dan pembimbing masyarakat.
Berbagai fungsi agama dalam masyarakat, agama sebagai pengukuhan nilai-nilai:
disini kita melihat bahwa agama sebagai sesuatu yang sacral memiliki
nilai-nilai berupa sanksi dan ganjaran berdasarkan perbuatan yang kita lakukan.
Agama dalam kehidupan social,
mengartikan agama mengajarkan bagaimana cara manusia hidup dalam masyarakat
untuk kemslahatan bersama, di dunia dan sampai akhirat. Disini agama membimbing
masyarakat agar dapat hidup dalam masyarakat dan mengerti akan pentingnya hidup
dalam lingkungan social, apalagi pada kodratnya manusia diciptakan sebagai
makhluk social yang sempurna. Selanjutnya, agama sebagai sosialisasi individu,
untuk mengajarkan dan membimbing seorang individu mengiringi induvidu dari
kecil, tumbuh dewasa, dan hingga tua. Karena seorang individu dalam masyarakat
memerlukan system nilai yang akan membimbing individu dalam berprilaku.
Sungguh sebagai suatu yang amat
sempurna, melihat berbagai fungsi dari sebuah agama dalam masyarakat. Kita
memikirkan bagaimana
jika masyarakat tertentu tanpa agama/kepercayaan. Betapa kacaunya masyarakt
tersebut, karena tidak ada pedoman yang dapat menyatukan arah dan tujuan yang harus mereka jalani. Secara statement
yang ekstrim, masing-masing individu dalam masyarakat memiliki emosional yang
tinggi demi kejayaan dan kesuksesan dirinya sebagai individu tanpa dapat
memikirkan orang lain.
AGAMA
DAN KETEGANGAN MANUSIA SERTA AGAMA SEBAGAI PEMICU KONFLIK
Berbagai
persoalan besar lainnya mengiringi perkembangan kehidupan bermasyarakat, namun
yang paling jelas adalah permasalahan agama. Menilai sebagai suatu yang sakral,
agama berkaitan antara dunia dan akhirat. Persoalan-persoalan besar yang
terjadi mengenai agama yang diartikan oleh tiap-tiap individu yang memeluknya.
Berupa pandangan subjektif tergantung dimana individu tersebut berada.
Perbedaan pendapat tentunya adalah sebuah hal yang amat lumrah.
Agama
sebagai sebuah candu, tentunya sebagai suatu yang sudah melekat pada diri
tiap-tiap individu. Berbagai ketegangan yang terjadi diantara manusia yang
memeluk agama, adalah setiap pemeluk mempertahankan argumen mereka
sendiri-sendiri. Semua orang merasa paling benar dan mengabaikan yang lainnya.
Berbagai
persoalan yang terjadi di dunia, khususnya di Indonesia. Ketegangan-ketegangan
antar manusia yang disebabkan oleh agama. Sebuah pertanyaan besar, agama yang
menyebabkan semuanya terjadi atau menusia ?. kembali lagi mengenai ketegangan
manusia, di Indonesia, ketegangan-ketegangan yang tejadi dalam banyak persoalan
dilandaskan oleh agama, misal konflik di Poso, Papua dan berbagai peristiwa
pemboman, seperti yang terjadi di Bali. Melihat berbagai peristiwa yang
terjadi, kita selalu mengkaitkan bahwa yang menjadi akar permasalahan adalah
agama.
Lalu
dimana fungsi agama yang diciptakan oleh tuhan demi kenyamanan, keamanan,
ketentraman, serta agar manusia mendapat pedoman dalam hidupnya di dunia ?.
disini kita perlu mengkaji lebih jauh. Bukan pula melihat yang mana yang benar dan
yang mana yang salah, akhirnya juga kan menimbulkan perdebatan yang sengit.
Tapi kita harus melihat seberapa jauh manusia itu mengerti dan mengartikan
agama. Karena agama diciptakan sebagai suatu yang damai. Dapat dikatakan bahwa
berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia merupakan kesalahan besar yang
disebabkan oleh kebodohan-kebodohan manusia.
Mengkaji
persoalan konflik yang berbau agama, kita melihat betapa rendahnya tingkat
pemahaman manusia mengenai agama. Semua mempertahankan argumen, bahwa ajaran
agamanyalah yang paling benar dan tuhan nyalah yang paling benar. Dalam logika
yang surut, jika agama itu tidak berasal dari zat yang sama, katakanlah setiap
agama memiliki satu tuhan dan berbeda-beda tiap agama. Maka tentunya tuhan juga
akan berkonflik satu sama lain, alangkah kacaunya dunia ini.
“Konflik itu mengenai pemahaman manusia,
seberapa jauh manusia mengerti dan mengartikan agama”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar